 |
| Austin Pledger. |
Sebuah Perusahaan farmasi di Alabama, harus menanggung akibat dari memperdagangkan obat gangguan kejiwaan. Perusahaan farmasi ini harus berurusan dengan hukum usai seorang penderita autisme mengalami kelainan fisik pasca mengonsumsi obat dari perusahaan itu.
Penderita autis bernama Austin Pledger yang notabenya merupakan seorang pria ini tiba-tiba saja memiliki sepasang payudara berukuran 46DD seperti seorang perempuan, pasca mengkonsumsi jenis obat Ripersdal dari perusahaan farmasi tersebut.
Tidak hanya itu, bahkan menurut sang pengacara, Austin juga menderita kelumpuhan. Sedangkan solusi terbaik untuk menghilangkan payudaranya itu, Austin harus melakukan operasi mastektomi yang hingga saat ini belum pernah dilakukan oleh Austin yang berusia 20 tahun. Oleh karena tidak terima akan kondisi tersebut, Austin segera membawa hal tersebut ke jalur hukum.
Dengan jalur hukum yang telah ditempuh, akhirnya Austin dapat memenangkan gugatannya. Pihak perusahaan farmasi harus membayar gugatan Austin sebesar USD2,5 juta atau sekira Rp32.4 miliar.
Namun pihak perusahaan farmasi tidak tinggal diam atas putusan tersebut, perusahaan ini rencananya akan mengajukan naik banding dalam persidangan. Juru bicara perusahaan farmasi menyatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut adalah keputusan yang salah dan harus di cabut.
Sumber: MajalahBerita
Penderita autis bernama Austin Pledger yang notabenya merupakan seorang pria ini tiba-tiba saja memiliki sepasang payudara berukuran 46DD seperti seorang perempuan, pasca mengkonsumsi jenis obat Ripersdal dari perusahaan farmasi tersebut.
Tidak hanya itu, bahkan menurut sang pengacara, Austin juga menderita kelumpuhan. Sedangkan solusi terbaik untuk menghilangkan payudaranya itu, Austin harus melakukan operasi mastektomi yang hingga saat ini belum pernah dilakukan oleh Austin yang berusia 20 tahun. Oleh karena tidak terima akan kondisi tersebut, Austin segera membawa hal tersebut ke jalur hukum.
Dengan jalur hukum yang telah ditempuh, akhirnya Austin dapat memenangkan gugatannya. Pihak perusahaan farmasi harus membayar gugatan Austin sebesar USD2,5 juta atau sekira Rp32.4 miliar.
Namun pihak perusahaan farmasi tidak tinggal diam atas putusan tersebut, perusahaan ini rencananya akan mengajukan naik banding dalam persidangan. Juru bicara perusahaan farmasi menyatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut adalah keputusan yang salah dan harus di cabut.
Sumber: MajalahBerita
- Dilarang komentar dengan menggunakan live link
- Bebas asal sopan.
EmoticonEmoticon